top of page
DSCF9682.JPG

Ekuilibrium

17 September –

22 Januari 2022

Ruang A & Ruang B

Selasar Sunaryo Art Space

“Dalam bidang seni tidak nampak adanya suatu evolusi. Kualitas seni yang tinggi mengikuti manusia sejak permulaan: mutu seni sebagai invariansi dalam sejarah manusia.”

Rita Widagdo, “Kajian Singkat Mengenai Perkembangan Seni Rupa Sejak Renaissance Sampai Kini”, disampaikan pada Sidang Senat Institut Teknologi Bandung, 29 Mei, 1993, (Bandung: Penerbit ITB, 1993), 25.

Kalimat penutup orasi ilmiah di depan Senat ITB itu menggambarkan pandangan Rita Widagdo terhadap seni; bidang yang ditekuninya selama hampir 60 tahun sejak menuntaskan pendidikan seni patung pada 1964 di Stuttgart, Jerman. Kutipan itu menunjukkan pandangan Rita bahwa seni tidaklah usang. Meski seni berubah dan mengikuti zamannya, kita bisa menemukan dalam kebudayaan lama bahwa mutu kesenian yang tinggi, dalam tingkat tertentu, tidaklah luntur.

 

 

Tak ubahnya nilai-nilai yang dianut manusia.

 

Sumber 

“Rita Widagdo—Dinamika Dalam Gerak”, Pusaka Seni Rupa, 2020.

Bersama suaminya, Widagdo, Rita pindah ke Indonesia pada 1965, kemudian mengajar di Seni Rupa ITB. Sejak awal kariernya, Rita konsisten menghasilkan karya-karya dengan pendekatan seni abstrak. Ratusan karya patung, elemen estetik, relief, dan monumen yang dihasilkannya menyebar dari Aceh hingga Papua dan menjadi bagian dari bangunan pribadi, perkantoran, hotel, gedung pemerintahan, dan ruang publik. Perjalanan kekaryaan Rita secara komprehensif ditampilkan dalam pameran tunggal terakhirnya pada 2005 di Galeri Nasional, Jakarta.

Dalam pameran kali ini, karya, maket, dan dokumentasi ditampilkan untuk mengungkap proses kreatif dan pikiran-pikiran Rita Widagdo. Ekuilibrium merupakan interpretasi terhadap figur Rita dan praktik seninya. Ia merujuk pada kondisi keseimbangan dan ketercukupan yang disebabkan oleh berbagai unsur yang ada. Namun, dalam konteks Rita Widagdo, ekuilibrium bukan hanya merujuk pada kualitas estetik karya-karyanya, melainkan juga keseimbangan peran Rita sebagai seniman dan pengajar, serta keseimbangan dalam berpikir dan berkarya. Ekuilibrium juga menggambarkan bahwa kualitas abstrak dalam sebuah karya seni menyebabkan proses apresiasi menjadi seimbang karena melibatkan aspek sensasi dan persepsi dari penikmatnya.

Rita mempelajari seni patung di masa seni modern sedang mapan di Eropa. Ini memengaruhi pandangan keseniannya. Hampir semua pembahasan mengenai Rita menempatkannya sebagai seniman modernis dengan pendekatan abstrak dan formalis. Meski demikian, banyak hal dari Rita yang belum terungkap, terutama proses kreatif, pencapaian estetik, serta pikiran-pikirannya. Ekuilibrium berupaya memahami ketiga hal tersebut dengan menggunakan karya dan pernyataan Rita sebagai basis.

Jelajahi kedua ruang pamer di bawah ini

Ruang A

Ruang ini menampilkan karya-karya personal Rita yang memperlihatkan eksplorasinya dalam menjelajahi elemen garis, bidang dan bentuk.

Ruang B

Ruang ini menampilkan karya-karya untuk kepentingan arsitektural dan ruang publik Rita Widagdo meliputi maket-maket yang belum pernah dipresentasikan, foto-foto dokumentasi dan video proses pengerjaan karya.

Ekuilibrium Pikiran Rakyat.jpg

 

 

Untuk informasi lebih lanjut, mohon hubungi:

Adytria Negara

Program Manager

program@selasarsunaryo.com

+62 851-9500-4505

Kemendikbud BNW.png

 

 

Didukung oleh:

Logo Bale Project.png
bottom of page