Pustaka Selasar Sunaryo Art Space (SSAS) bekerjasama dengan SAGI Architects, dengan bangga mempersembahkan Seri Diskusi Afternoon Tea #30: Sesuatu Tentang Kritik Arsitektur bersama Chabib Duta Hapsoro, Indah Widiastuti, Tirta Mazli, Yuswadi Saliya dan Sarah Ginting sebagai moderator.
"Bila dirunut secara singkat, realitas arsitektur negara-negara berkembang, berhulu ketidakjelasan order: perundang-undangan maupun konsistensi tatanan teori pada praktik berarsitektur. Asal muasalnya state of mind ‘perilaku budaya sehari-hari’ instan yang mudah menggampangkan; kebijaksanaan berubah-ubah seiring pergantian rezim penguasa; pembangunan berlangsung tanpa fokus berkelanjutan. Dibutuhkan kebesaran hati untuk mengakui, arsitektur sebagai perpanjangan tangan langsung sistem bernegara sehari-hari, belumlah optimal berperan di Indonesia."
Hakikat arsitektur yang seharusnya fungsional dengan estetis menigadimensikan humaniora, alih-alih masih berkutat pada proses mencari gugus tugas yang pas, yang tak jarang dipandang masyarakat dengan sebelah mata. Buktinya? Kasatmata mulai dari kesimpangsiuran zoning fungsi, hingga hiruk-pikuk wajah urban dengan mazhab-mazhab sintetis. Bahkan setelah hampir tujuh puluh tahun merdeka, undang-undang arsitektur belum juga disahkan negara (Kompas, Januari 2015). Padahal, sama halnya dengan profesi lain –medis, farmasi, dan hukum– yang berparameter langsung berpaparan dengan keselamatan manusia, tanggung-jawab dan etika arsitektur menuntut pengaturan para pihak yang berkekuatan perdata.
Kelindan masalah perkotaan Indonesia adalah rumit, dan pembangunannya membutuhkan partisipasi segala pihak. Arsitektur sebagai ujung tombak pengembangan kota, bukanlah menara gading yang semata-mata didirikan penguasa dan arsitek, tapi berbasis jati diri kebudayaan dan kedisiplinan perilaku masyarakatnya. Masyarakat adalah pemilik, sekaligus penentu. Pada diskusi kali ini, marilah kita bersama bertukar pendapat memahami hulu-hilirnya berarsitektur. Dengan pikiran terbuka dan kerendahan hati, mengulas realitas teknis maupun non-teknis arsitektur beretoskan: engke kumaha?
Tentang Afternoon Tea
Sejak diresmikan pada tahun 2008, Pustaka Selasar menjalankan fungsinya sebagai tempat penyimpanan arsip program SSAS. Dengan jumlah koleksi lebih dari 3.000 buku dengan kategori seni rupa, desain, arsitektur, fotografi dan sastra, Pustaka Selasar menyelenggarakan diskusi ini untuk memperkenalkan koleksinya kepada publik.
Tentang SAGIarchitects
Biro Konsultan SAGIarchitects, didirikan secara resmi oleh Sarah Ginting pada Januari 2007, yang semula diawali dengan bentuk komunitas pewadah arsitek dan seniman Bandung sejak tahun 2004. Selain mengerjakan perencanaan dan pelaksana pembangunan proyek-proyek arsitektur dan interior, biro ini juga berkecimpung di bidang penelitian desain dan pengaryaan seni.
Untuk informasi lebih lanjut, mohon hubungi:
Adytria Negara
Program Manager
+62 851-9500-4505