Fashion is Changing, (Big) Problems are Coming
25 Oktober 2019
15.00 – 18.00 WIB
Bale Handap,
Selasar Sunaryo Art Space
Seri Diskusi Afternoon Tea #45
Selasar Sunaryo Art Space (SSAS) bekerjasama dengan Fakultas Filsafat Universitas Katolik Parahyangan, dengan bangga mempersembahkan Seri Diskusi Afternoon Tea #45: Fashion is Changing, (Big) Problems are Coming bersama Maradita Sutantio sebagai pembicara.
"Berpakaian adalah perkara yang sangat manusiawi, namun berbusana adalah sengkarut polemik elemen-elemen yang tanpa henti saling mengafirmasi dan menegasi. Arus kemudahan dalam berbaju membuat “pakaian cepat saji” berhadapan dengan virtuositas personal perancang busana “lambat saji”; dan arus kuantitas dan kualitas kerap berhadapan langsung dengan wilayah etis dan ekologis. Apakah perihal mengenakan pakaian pada akhirnya menjadi sekadar invasi otoritas eksternal alih-alih keleluasaan internal seseorang?"
Afternoon Tea kali ini masih mencoba mencari kemungkinan dari keberadaan slow fashion –seni rancang busana lambat yang masih tersisa dari masa lalu –meskipun mungkin tidak akan tersisa sama sekali di masa depan. Mungkin pada titik ini kita masih bisa mencari poin negosiasi dengan berbusana yang ramah lingkungan, dan menemukan lebih dari sekadar kelatahan peradaban.
Maradita Sutantio
Maradita Sutantio (b.1984) ialah seorang perupa berdomisili Bandung yang kerap menggunakan serat sebagai medium artistiknya. Ia juga merupakan anggota dari Gerilya Artist Collective. Sejak 2009, Maradita telah menginisiasi berbagai pameran seni serat yang juga menandai kebangkitan seni serat dalam seni rupa kontemporer di Indonesia. Setelah meraih gelar Master di FSRD ITB, kini ia menjabat sebagai wakil ketua bidang akademik di Sekolah Tinggi Desain Indonesia (STDI).
Untuk informasi lebih lanjut, mohon hubungi:
Adytria Negara
Program Manager
+62 851-9500-4505
Mardohar B.B. Simanjuntak
Lahir 1977, Mardohar B.B. Simanjuntak adalah dosen estetika di Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) Bandung. Selain aktif mengajar dan meneliti di universitas, juga menjadi pegiat fotografi independen dan menjadi pembicara di forum seperti Seminar Estetik “Larut” yang diadakan oleh Galeri Nasional Indonesia, moderator di berbagai forum kebudayaan, menulis buku tentang estetika, filsafat dan politik, dan turut pula berpartisipasi dalam pameran kelompok yang diadakan di Bandung.