Selasar Sunaryo Art Space (SSAS) bekerjasama dengan Fakultas Filsafat Universitas Katolik Parahyangan, dengan bangga mempersembahkan Seri Diskusi Afternoon Tea #39: Estetika Fotografi bersama Mardohar B.B. Simanjutak dan Henrycus Napitsunaryo selaku pembicara dan Yacobus Ari Respati sebagai moderator.
"Fotografi memang segalanya: ia dipuja dan sekaligus dicerca; ia dicinta dan sekaligus dibenci; ia ada di mana-mana dan seolah-olah “nyata” padahal kehadirannya tidak pernah bisa digenggam. Fotografi tak ubahnya nafas dari ruh –Zeitgeist – “ke-sekarang-an” peradaban yang praktis mengalienasi semua garis peradaban yang menjadi prekursornya."
Singkatnya fotografi adalah misteri –sebuah kehadiran enigmatik yang masih menyisakan ruang debat tak terbatas dan berbagai kemungkinan yang dapat membawa siapapun yang larut dalam proses dialektik mendarat di titik pewacanaan yang tidak pernah dikenal sebelumnya: jejalin terra incognita. Fotografi adalah tanda koma yang masih terlalu awal untuk ditundukkan ke dalam sebuah tanda titik yang rendah hati.
Lepas dari semua itu, walau fotografi memang licin bagai belut yang paling tangkas sekalipun yang selalu menolak untuk dibekukan ke dalam sebuah jejalan definisi, fotografi jelas bukan hantu. Fotografi masih bisa didaratkan ke dalam sebuah diskursus yang memberi kemungkinan bagi siapapun yang mencoba merangkum kehadirannya.
Henrycus Napitsunargo
Henrycus Napitsunargo (Bandung, 1974), berkarya dan tinggal di Bandung. Menempuh pendidikan formal sarjana Arsitektur dan Magister Seni Rupa. Saat ini menjadi staff pengajar di Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung, Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Maranatha dan Program Studi Fotografi dan Film Universitas Pasundan, disamping memfokuskan pada kekaryaan visual yang berbasis fotografi. Karyanya pernah dipamerkan dalam pameran tunggal maupun grup di beberapa negara seperti di Amerika Serikat, Hungaria, Finlandia, Thailand, Singapore dan Indonesia. Karya-karyanya banyak mengangkat tentang isu-isu urban, memori kolektif , historis serta kehidupan domestik.
Yacobus Ari Respati
Yacobus Ari Respati (1991) adalah kurator muda yang berbasis di Bandung. Ia lulus dari Kajian Seni, Program Studi Seni Rupa, Institut Teknologi Bandung, dan sejak 2015 menempuh pendidikan Pascasarjana di bidang Studi Kuratorial di ITB. Proyek-proyek kuratorial terbarunya ialah pameran “re: emergence” di Selasar Sunaryo Art Space (September 2017); seri “Planar” di Goethe Institut Bandung (Juni-Oktober 2017); dan “Seteleng to Biennale,” bagian dari “Art Turns. World Turns” di Museum MACAN (November 2017). Ia juga aktif sebagai asisten akademik dan peneliti dalam berbagai program dan kegiatan di Institut Teknologi Bandung.
Untuk informasi lebih lanjut, mohon hubungi:
Adytria Negara
Program Manager
+62 851-9500-4505
Mardohar B.B. Simanjuntak
Lahir 1977, Mardohar B.B. Simanjuntak adalah dosen estetika di Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) Bandung. Selain aktif mengajar dan meneliti di universitas, juga menjadi pegiat fotografi independen dan menjadi pembicara di forum seperti Seminar Estetik “Larut” yang diadakan oleh Galeri Nasional Indonesia, moderator di berbagai forum kebudayaan, menulis buku tentang estetika, filsafat dan politik, dan turut pula berpartisipasi dalam pameran kelompok yang diadakan di Bandung.