Karya-karya seni grafis Tisna Sanjaya acapkali komposisinya serupa dengan panggung teater: ada bagian tengah sebagai pusat adegan, dikelilingi oleh berbagai adegan lain. Tapi barangkali, yang di tengah itu, bukan “pusat” sebenarnya, sebab berbagai adegan di seluruh bidang gambar, jika diamati, sama menariknya, sama mendetilnya.

Karya “Pesta Pencuri” bertarikh 1988. Dengan menelusuri bagian per bagian, anda akan melihat berbagai “makhluk” terpiuh, yang saling berinteraksi dan menggunakan semacam “properti”. Tak jelas benar makhluknya apa, dan apa pula yang sedang dilakukannya. Di bagian tengah, ada sesuatu yang mirip panggung, dengan makhluk besar mendominasi. Di depan “panggung” ada semacam meja yang dikelilingi 3 makhluk. Mungkin itu meja perundingan? Tak jelas. Semua makhluk lain, sosoknya lebih kecil dan mengelilingi panggung serta meja itu. Ada yang di pusat, ada yang di pinggir. Namun, jika cukup sabar mencermati, semua sama menariknya.

Mencermati detil demi detil karya Tisna, kita berganti-ganti memandang bagian yang jadi fokus pandangan sebagai pusat, lalu yang lain jadi pinggiran. Barangkali memang demikian, serupa hidup kita. Selalu ada yang jadi pusat dan pinggiran, tapi tidak ajeg. Apa yang kemarin pusat, hari ini jadi pinggiran.