top of page
Juni lalu ISA Art and Design, Jakarta menyelenggarakan pameran bertajuk “Titicara”, menampilkan karya 17 perempuan perupa asal Indonesia, Jepang, Filipina, Australia, dan Singapura, pilihan Syagini Ratna Wulan. Pameran di Selasar Sunaryo adalah keberlanjutan dari Titicara tersebut, dirancang untuk mengisi empat ruang pamer SSAS dan Amphitheater, dengan tambahan lima partisipan baru serta beberapa perubahan pada karya yang dipamerkan.
"Pameran ini menggarisbawahi pentingnya kemampuan teknik dan pemahaman akan sifat material sebagai pijakan perupa dalam mengejawantahkan konsep, imajinasi, atau perasaannya. Keduanya perlu dipelajari oleh perupa secara malar melalui studi dan penjelajahan ke berbagai kemungkinan."
Dengan menampilkan karya-karya dari Aurora Arazzi, Ay Tjoe Christine, Chairin Hayati Joedawinata, Corinne de San Jose (Filipina), Dawn Ng (Singapura), Donna Ong (Singapura), Ella Wijt, Elia Nurvista, Erna Garnasih Pirous, Etza Meisyara, Ines Katamso, Kanoko Takaya, Kinez Riza, Leyla Stevens (Australia), Maharani Mancanagara, Melissa Tan (Singapura), Mira Rizki, Patricia Untario, Putri Larasati, Sekarputri Sidhiawati, Tara Kasenda, Vienasty Rezqina, dan Yosefa Aulia, pameran ini menggarisbawahi pentingnya kemampuan teknik dan pemahaman akan sifat material sebagai pijakan perupa dalam mengejawantahkan konsep, imajinasi, atau perasaannya. Keduanya perlu dipelajari oleh perupa secara malar melalui studi dan penjelajahan ke berbagai kemungkinan.
Dalam Titicara kita tidak hanya memperoleh kekayaan visual yang menggambarkan gagasan seputar lingkungan sosial terdekat, alam khayal, penjelajahan berbagai bentuk serta warna, atau renungan personal, namun juga hal yang lebih teknis: tentang ragam cara para perempuan perupa dalam menyajikan tampilan terbaik karya mereka.
Untuk informasi lebih lanjut, mohon hubungi:
Adytria Negara
Program Manager
+62 851-9500-4505
bottom of page