top of page
Tata Boga menampilkan 12 seri karya terbaru dari Enora Lalet dan Matthias Lothy, yang dibuat selama dua bulan residensi di SSAS. Dalam residensi ini Lalet melanjutkan seri Cooking Faces di mana ia mendayagunakan bahan makanan —mentah ataupun jadi—lokal. Seri karya ini memperlihatkan pertukaran budaya gastronomi khas Prancis dengan kuliner keseharian Indonesia.
“Pengartian saya adalah, kita semua perlu makan dan memberi makan. Ini adalah ritual umum untuk semua budaya dengan cara yang berbeda tetapi itu adalah kebutuhan primordial, sebelum interaksi sosial, sebelum cinta, sebelum bekerja. Ini terjadi secara naluriah. Budaya datang setelah membuat kita merasa bersama dalam komunitas yang sama. Pertama- tama, kita butuh memberi makan, lalu kita makan, lalu kita membangun ritual seputar gastronomi.”
Enora Lalet adalah seorang seniman yang mendayagunakan bahan makanan sebagai material dan pokok soal. Setelah menyelesaikan pendidikan seni rupa dan sosiologi-antropologi di Prancis ia mulai bekerja dengan tema makanan dan mulai menemukan bentuknya pada seri Cooking Series (Memasak Wajah) (2011), foto-foto potret model dengan asesoris berbahan makanan. Dalam residensi ini Enora melanjutkan seri Cooking faces dengan mengolah bahan makanan —mentah ataupun jadi — lokal. Seri karya ini memperlihatkan pertukaran budaya gastronomi khas Prancis dengan kuliner keseharian Indonesia.
Bila dilihat lebih saksama karya-karya mengingatkan kita pada sesajen yang menjadi bahan ritual di beberapa suku di Indonesia. Melalui Tata Boga, Enora mengajak kita untuk merenungkan kembali “makan” sebagai sikap budaya yang
beradab yang mempertimbangkan kebaikan seluruh makhluk hidup dan alam yang menaunginya. Tata Boga disertai proyek seni berbasis lokakarya yang difasilitasi Enora dengan mengundang sejumlah seniman muda dan mahasiswa seni Bandung yang berlatar belakang beragam jurusan: seni rupa, kriya tekstil, fesyen dan desain produk. Berjudul /ɡɔːrˈmeɪ/, proyek ini mengajak para partisipan lokakarya—diikuti oleh Adityo Sunarya, Deborah Tasia Sugiyanto & Ayda Khadiva, Elan Budikusumah, Megumi Nurul Aini, Salma Sabrina & Ilham Akbar dan Yoshara Eltyar—mengelola dan mengembangkan gagasan dengan kata kunci “makan” dan “makanan” yang bertautan dengan sejumlah hal: identitas budaya, hasrat konsumsi, mitos dan etika.
Untuk informasi lebih lanjut, mohon hubungi:
Adytria Negara
Program Manager
+62 851-9500-4505
bottom of page