top of page


Dressing Room adalah sebuah ruang peragaan khusus yang menyajikan rancangan busana hasil kolaborasi NADJANI dan Syagini Ratna Wulan. Di dalamnya, terdapat tiga kelompok artikel dari total 41 artikel pakaian yang dirancang dan dipasarkan dalam satu koleksi berjudul Amur adonis: NADJANI x Syagini.
"Pameran koleksi busana hasil kolaborasi NADJANI dan Syagini Ratna Wulan yang digubah ke dalam instalasi ruang dan objek-objek interaktif; tiga kelompok artikel dan sebuah Instalasi ‘ruang pakaian’ dibuat secara imersif untuk menjadi objek telaah sekaligus medium interaksi bagi pengunjung pameran. "

Peragaan dari koleksi tersebut bertujuan untuk merayakan momen ‘persilangan’ dan juga karya-karya yang terlahir darinya. NADJANI, yang notabene adalah sebuah lini pakaian dengan kapasitas produksi setara industri, dalam kesempatan ini bertaut secara langsung dengan praktik studio seni yang tumbuh dari keseharian Syagini sebagai seorang perupa. Menariknya, disiplin desain lah yang kemudian hadir sebagai titik temu di mana kedua entitas praktik tersebut berpadu.
Sejak tahun 2011, NADJANI telah menempatkan lini pakaiannya sebagai produk yang ‘plastis’, yang memberikan keleluasan bagi desainer/seniman tamu untuk mengolah koleksi perancangannya secara bergantian. Cara tersebut selaras dengan kekhasan NADJANI sebagai busana muslim yang mengedepankan aplikasi printed fabric di dalam desainnya. Bagi NADJANI, potongan bahan adalah bidang-bidang cetak yang dapat menampung berbagai representasi karya artistik secara bebas. Walaupun tidak seluruhnya anikonik, pendekatan ini juga dapat kita lihat sebagai refleksi tradisi Islam klasik yang kerap mencetak pola-pola geometri isotropis untuk menggambarkan kedalaman makna sebuah bentuk (form) ataupun sifat-sifat Sang Pencipta yang tak terbatas. Pola-pola gambar dalam kerangka tersebut adalah abstraksi dari rasa keindahan, yang alasannya tidak perlu dijelaskan secara empiris atau diolah agar menggiring narasi tertentu, cukup dinikmati dan diyakini saja bagi siapapun yang tersentuh.
Dalam frekuensi yang sama, karya artistik Syagini pun berada pada ranah abstrak yang terbentuk dari olahan visual berbasis kesadaran aritmatik. Pilihan kesenian tersebut sedikit banyak dapat menggambarkan ketertarikan Syagini terhadap operasi pola, warna atau susunan properti material tertentu untuk memantik suatu nilai keindahan. Selain dapat membawa kesan yang sarat terkaan, karya abstrak di sisi lain dapat juga mengandung muatan yang lebih universal lagipula ‘siap pakai’; karena ia selalu terbuka terhadap persepsi dari berbagai pihak dalam berbagai ruang maupun waktu.
Materi rancangan kolaborasi ini lalu berangkat dari permutasi karya seni Syagini yang dipindahkan pada pola konstruksi dan permukaan tekstil superior seperti corduroy, moscrepe, polyamide dan kain toyobo. Warna-warna terang menjadi kosakata (atau kodifikasi) primer dalam pengolahan koleksi yang terinspirasi Bunga Amur Adonis ini, yaitu bunga perennial yang merekah di awal musim semi sebagai penanda datangnya harapan baik juga keberuntungan. Selainnya, permainan spektrum warna dan elemen geometrik khas karya Syagini di sini disikapi sebagai matriks dua dimensi yang kemudian mendefinisikan karakter tampak pada bagian-bagian pakaian. Dari seluruh 41 artikel yang dirancang, terdapat setidaknya tiga pola desain yang digubah ke dalam beberapa varian warna dasar dan beberapa bentuk jahitan berupa outer, jacket, gaun dan celana.
Ruang peraga Dressing Room sendiri sengaja dibalut dengan pola cetak dan bahasa tektonik yang diambil dari potongan koleksi Amur Adonis: NADJANI x Syagini. Pengunjung yang datang akan dipersilahkan untuk ikut ‘berganti’ dengan menggunakan mantel khusus sebelum masuk ke dalam ruang peraga. Layaknya sebuah kamar ganti, ruang peraga ini dirancang sebagai tempat untuk menyimpan koleksi pakaian, berdandan, bersolek atau sekedar berdiam di antara pilihan koleksi busana yang dimilikinya. Di dalam ruang tersebut, ‘persilangan’ warna, pola, citra, jenama ataupun rupa-rupa gaya terjadi dengan sendirinya melalui instrumentasi pakaian. Memahami Dressing Room sebagai ruang persilangan berarti memahaminya juga sebagai ruang yang partisipatif. Apabila busana adalah sebuah konstruksi semiotik, maka kamar ganti ini adalah konstruksi fisik yang hadir untuk mendukung persilangan NADJANI dan Syagini, beserta segala interaksi yang ditawarkan in-situ oleh pengunjung.
Dengan berjalan masuk ke dalam ruang peraga, para pengunjung kami undang sekali lagi untuk menikmati koleksi Amur Adonis: NADJANI x Syagini sebagai objek telaah, sembari berbaur di antara balutan corak-corak dan cetakan-cetakannya.

Untuk informasi lebih lanjut, mohon hubungi:
Adytria Negara
Program Manager
+62 851-9500-4505
bottom of page