Balik Bandung akan menjadi pameran retrospektif Chusin Setiadikara (Bandung, 1949), sebagai salah satu pelukis realistik kontemporer terpenting di Indonesia, yang merangkum kekaryaan Chusin Setiadikara secara menyeluruh dari seluruh medium seni rupa yang ia geluti: lukisan dan gambar.
Kekaryaan Chusin menyerap dan terinspirasi oleh atmosfer kreatif Bali, pulau yang ia tinggali sejak 1987. Sebagai kawasan yang kosmopolitan, Bali selalu menghadirkan dialog antara tradisi (masa lalu) dengan tanda-tanda kemutakhiran (hari ini) dalam keseharian, yang membuat situasi sosial Bali selalu dinamis. Lukisan-lukisan Chusin menangkap tanda-tanda itu secara idiosinkratik melalui wajah-wajah manusia yang anonim, berikut dengan gubahan gestur, latar dan penampilan yang khas.
"Chusin mengemukakan drawing adalah sarana baginya. “Membuat drawing, seperti pemusik yang terus menerus berlatih memainkan sesuatu alat musik, ada atau tidak ada pertunjukan,” katanya. “Latihan ini tidak seperti latihan pada pekerjaan lain, pada latihan ini ada kesenangan, pengalaman merasakan macam-macam sensasi dan tidak dibayangi ketegangan seperti ketika bermain musik pada pertunjukan.”
Peristiwa ini akan menjadi pameran tunggal terbesar Chusin di Bandung— sebagai kampung halamannya yang menyimpan banyak cerita—setelah bertahun-tahun tinggal dan berkarya di Bali. Dalam pameran ini secara khusus Selasar Sunaryo Art Space bermitra dengan IMS Relocation. Pameran ini juga menjadi bagian dari rangkaian acara Bandung Art Month 2019.
Kurator
Jim Supangkat
Pembukaan Pameran
Jumat, 6 September 2019, pk. 19.00 WIB
Diresmikan oleh Ibu Nakis Barli
Tur Pameran
Sabtu, 21 September 2019
Minggu, 6 Oktober 2019
Diskusi
Sabtu, 5 Oktober 2019
Untuk informasi lebih lanjut, mohon hubungi:
Adytria Negara
Program Manager
+62 851-9500-4505