CONCEPTION IN RECONCILIATION

Pameran Seni Rupa Kontemporer 21 Seniman Malaysia

28 September - 7 Oktober 2012

Bale Tonggoh - Selasar Sunaryo Art Space

Jalan Bukit Pakar Timur 100 Bandung 40198

 

Pembukaan: Jumat, 28 September 2012, pukul 16.30 WIB

dibuka oleh Prof. Dr. Setiawan Sabana MFA

Artists Talk: Jumat, 28 September 2012, pukul 18.30 WIB

Pembicara: Jalaini Abu Hassan dan Yee I Lann

Moderator: Chabib Duta Hapsoro

Penanggap: Prof. Dr. Setiawan Sabana MFA

 

 

Kembara Jiwa atau The Travelling Soul merupakan pameran keliling tentang Seni Rupa Kontemporer Malaysia. Proyek ini bertujuan untuk memperkenalkan, memberi edukasi dan mempromosikan budaya visual kontemporer Malaysia yang unik bagi khalayak yang lebih luas.

Pameran ini menampilkan hasil karya 21 seniman yang signifikan dan beragam serta cukup ternama di garis depan seni kontemporer Malaysia. Melalui pameran ini ditawarkan kesempatan kepada kelompok seniman Malaysia terpilih dalam berpartisipasi untuk menggapai dan berinteraksi dengan komunitas seni Indonesia serta publik penikmat seni. Pameran ini akan menjadi semacam platform yang baik bagi seni dan para seniman Malaysia untuk menghadapi wacana yang lebih tajam, dan untuk memasuki pasar yang lebih kompetitif. Dengan menampilkan karya unggulan dari para seniman terpilih, pameran ini memberikan kesempatan bagi publik Indonesia untuk menikmati berbagai praktek seni dan mode ekspresi di kalangan seniman Malaysia kontemporer yang luar biasa. Tidak hanya mencerminkan keragaman teknik, pendekatan, strategi dan media yang berkaitan dengan seniman Malaysia, tetapi juga membahas beragam isu dan tema tentang seni dan estetika yang dieksplorasi oleh mereka

Karya-karya yang ditampilkan dalam pameran memungkinkan publik Indonesia untuk menyelidiki dan mengalami bagian dari sejarah, budaya dan kehidupan Malaysia. Meskipun Malaysia dan Indonesia memiliki banyak kemiripan pada banyak hal, terutama dalam hal budaya, bahasa dan gaya hidup, namun mereka memiliki kepentingan, kebutuhan, ide-ide dan keyakinan mereka masing-masing yang unik. Bertolak pada perbedaan-perbedaan yang hampir tidak terlihat ini, maka sangat memungkinkan terjadinya pemaknaan baru dan pembacaan yang menarik terhadap karya-karya yang dipamerkan.

Seniman yang berpartisipasi: Ramlan Abdullah, Juhari Said, Zulkifli Yusoff, Jalaini Abu Hassan, Yee I-Lann, Ahmad Shukri Mohamed, Bayu Utomo Radjikin, Kow Leong Kiang, Chong Siew Ying, Phuan Thai Meng, J. Anurendra, Hamidi Hadi, Daud Rahim, Umibaizurah Mahir, Chang Yoong Chia, Chan Kok Hooi, Sharon Chin, Samsudin Wahab, Haslin Ismail, Chong Ai Lei, Haris Abadi.