Afternoon Tea #7

Bedah Buku "200 Portraits + Hopes of Bandung People"

Friday, August 12 · 3:00pm - 6:00pm

Pustaka Selasar - Selasar Sunaryo Art Space
Jalan Bukit Pakar Timur no. 100, Ciburial
Bandung, Indonesia

 

 

Opini dalam fotografi, sejak dahulu telah diungkapkan dalam media ini. Lihat saja cara ungkap Walker Evans, Dorothea Lange, Arthur Rothstein, Ester Bubley atau Gordon Parks; mereka adalah para jawara dokumenter tahun 1936, yang tergabung dalam Farm Security Administration/FSA, agensi pemerintah paling depan menyuarakan realitas yang ditutupi oleh mesin sistematis yang disebut kapitalis di Amerika. Begitu kuatnya citraan tersebut sehingga bisa merubah kebijakan pemerintah saat itu.

Jadi jelas, bahasa ungkap metode dokumenter-portrait tersebut sewajarnya sangat ampuh membawa perubahan. Dengan media publikasi lah, FSA berhasil menggiring opini masyarakat Amerika, untuk melihat apa sebenarnya yang sedang berlangsung pada saat depresi nasional pada masa itu. Kini, dengan modus yang kurang lebih sama, Prabowo Setyadi menjejaki kembali langkah tersebut, melahirkan karya buku 200 Portraits + Hopes of Bandung People. Melalui Buku 200 Portraits + Hopes of Bandung People, Prabowo Setyadi menyajikan potret-potret warga Bandung dengan beragam profesi. Bowo secara khusus meminta mereka untuk berpose dengan memegang secarik kertas yang berisikan nama, usia, pekerjaan dan harapan tentang Kota Bandung yang sebelumnya mereka tulis sendiri. Beragam latar belakang warga yang ia temui membuatnya mendapatkan bermacam-macam harapan mereka terkait Kota Bandung. Dalam pelaksanaan proyek ini Bowo tak hanya mengunjungi dan langsung memotret, tetapi juga melakukan dialog. Bukan tanpa alasan jika Bowo kebanyakan memotret orang-orang yang terpinggirkan seperti para penjaga pintu rel kereta api, para pekerja pandai besi di Jalan Bogor dan anak-anak jalanan. Bowo ingin menampilkan orang-orang yang acap terlupakan namun ternyata memiliki kontribusi khusus pada perkembangan Kota Bandung.

Bagaimana gagasan buku ini lahir? Pesan apa sebenarnya yang hendak disampaikan?

Afternoon Tea #7 kali ini akan membedah Buku 200 Portraits + Hopes of Bandung People beserta cerita-cerita di balik penyusunan buku ini. Proyek semacam ini tak lepas dari profesi Bowo sebagai pewarta foto yang menampilkan fotografi dalam kaidah-kaidah jurnalisme

Tentang penulis buku:Panggil saja Bowo, aktif di kampus Unisba, tahun 2004 tergabung sebagai anggota Pers Mahasiswa Suara Mahasiswa Unisba/SMU. Pernah diberi kepercayaan sebagai redaktur pelaksana dan pemimpin redaksi SMU. Semenjak tahun 2005, menjadi stringer untuk beberapa tabloid, harian umum dan majalah di Bandung. Kini sebagai freelance journalist untuk beritaseni.com. Dalam perjalanan karirnya, tahun 2006 berpameran One Day With Jurnalistik, di KMJ Unisba, turut membuat pelatihan jurnalistik warga, di Jatiwangi Art Factory. Tahun 2009 berkolaborasi bersama Juliana Yasin, dalam garapan Tali Timba di Jatiwangi Art Factory. Kolaborasi dengan Adymas Haryo, garapan musik dan fotografi, tahun 2009. Tahun 2011, meluncurkan buku 200 Portraits + Hopes of Bandung People. Bisa ditemui di This e-mail address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it atau This e-mail address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it ​m, web: ruangfoto.com. Hp. 082116503191.

 

* Untuk melihat foto-foto kegiatan Afternoon Tea #7 : klik di sini