Java's Machine: Family Chronicle |
Pameran Tunggal Jompet Kuswidananto 25 Maret - 17 April 2011 Ruang B dan Ruang Sayap Kurator: Agung Hujatnikajennong
Artist Talk Sabtu, 9 April 2011, 15.00 WIB Bale Handap Pembicara: Jompet Kuswidananto, Tintin Wulia dan Bambang Sugiharto
Dalam beberapa tahun terakhir Jompet Kuswidananto adalah salah satu seniman muda yang paling sering tampil mewakili Indonesia dalam berbagai perhelatan besar internasional—Yokohama Triennale (2008), Lyon Biennale (2009), dan Jakarta Biennale (2009), di antaranya. Karya-karyanya memperlihatkan kecakapan dan kekuatan dalam mengolah gagasan, dengan penguasaan bahasa ungkap yang berangkat dari metode riset dan studi yang khas dan rinci. Gagasan-gagasan artistiknya banyak termanifestasikan secara unik melalui kemampuan artistiknya mengolah media video, bunyi dan instalasi objek-objek (diam maupun kinetik).
Sudah sejak lama Jompet tertarik mendalami kehidupan masyarakat di Jawa. Minat pada pokok-soal yang cenderung ‘tak populer’ di kalangan seniman segenerasinya ini pertama kali muncul ketika Jompet melakukan sebuah riset tentang kebudayaan masyarakat Jawa pada masa kolonial, yakni ketika bangsa Belanda memperkenalkan mesin untuk pertama kalinya ke dalam kehidupan para petani. Sejak 2008, ia mulai mengelola sebuah tema yang disebutnya Java's Machine / Mesin Jawa, dan mulai memproyeksikannya sebagai acuan yang akan terus digali di masa-masa mendatang. Rangkaian pertama dalam proyek tersebut, Java's Machine: Phantasmagoria (2008-2010) secara cerdas mempersoalkan berbagai batasan konsep sosial-budaya, menjelajahi rapuhnya batas antara kenyataan dan ilusi; yang material dan yang immaterial; antara wujud trimatra yang diam dan gambar bergerak yang dinamis; antara yang mekanis dan yang magis; antara ‘Jawa’ dan ‘non-Jawa’.
Agung Hujatnikajennong
|