24 Hours Being Others

Mesin printer, kertas, perangkat lunak komputer

2017

Banyak hal yang bisa direfleksikan ketika membaca kembali 1hr 2b oth3rs karya perupa Jompet Kuswidananto. Kami mengalami karya ini pertama kali pada 2004 melalui pameran ARTSCOPE: Inside of Myself / Outside of Yourself di Selasar Sunaryo Art Space. Selang 13 tahun ternyata perkembangan media dan teknologi merubah secara signifikan bagaimana manusia merefleksikan eksistensi dirinya sekaligus caranya menjalin hubungan dengan manusia yang lain. Teknologi media saat ini memberikan kesempatan kepada manusia untuk bermain-main dengan identitas. Percepatan teknologi tampaknya justru semakin mengalienasi manusia dari dirinya sendiri.

24 Hours Being Others bekerja dengan menjaring twit dari media sosial Twitter yang memiliki salah satu tagar dari 24 hours, being atau others. Lewat perangkat lunak setiap twit terjaring beserta identitasnya diformat ulang menjadi hanya barisan kata-kata. Kumpulan twit dengan format baru ini akan di-print secara berkelanjutan. Hasilnya bisa dibaca dan dibawa pulang setiap pengunjung pameran. 24 Hours Being Others menandakan satu era di mana anonimitas, kesimpangsiuran data, keberlimpahan informasi, kesia-siaan berita kerap dirayakan sekaligus dijadikan pegangan dalam merefleksikan eksistensi diri seseorang.