Syaiful Aulia Garibaldi
Selasar Sunaryo Art Space- JUDUL
Kroraj Abaduria
- MEDIUM
Perdu, gypsum, sensor lembab, sistem pengairan
- DIMENSI
5m x 4,2 m x 40 cm
- DATE
2017
- KONSEP KARYA
Bagaimana manusia berkomunikasi dengan tanaman, menjadi titik awal dari karya kroraj abaduria ini.
Pada Tahun 2008 Fajar Abadi Melakukan sebuah performance “Kantung Doa” di Babakan Siliwangi Bandung untuk merespon kondisi hutan kota kala itu, disana orang-orang diminta memberikan doa untuk kotanya, kemudian ditiupkan kedalam sebuah kantung plastik dan fajar melepaskan karbondioksida tersebut dengan menekan kantung di waktu tumbuhan sedang melakukan proses fotosintesis.
Proses ini menarik karena disini beliau mencoba mengajak audiens untuk berkomunikasi dengan tanaman melalui bahasa tanaman tersebut, dimana kita ketahui mereka berkomunikasi dengan sesamanya secara kimiawi, seperti “signal” yang disampaikan ke tanaman sekitarnya.
Proses komunikasi ini kemudian saya jadikan simulasi untuk karya di pameran re: emergence kali ini. Mengambil konsep bentuk dari talud, istilah arsitektur untuk dinding miring penahan tanah. Bentuk dasar ini diambil karena mewakilkan upaya manusia untuk bekerjasama dengan alam sekitarnya, dan disana banyak terjadi pertukaran komunikasi pada ‘ekosistem buatan’ didalam talud tersebut.
Tanaman perdu menjadi tokoh utama disini, mereka merupakan salah satu bagian kehidupan pada ekosistem yang dibentuk Talud, biasanya tumbuh liar untuk bertahan hidup, dan pada kasus ini bahkan mereka dapat memanfaatkan nutrisi yang sangat minim yang terdapat pada dinding concrete Talud. Mereka memanfaatkan kandungan kecil fosfor yang terdapat pada bahan dasar beton tersebut, seringkali terlihat timbul pada retakan kecil karena disana tertampungnya sisa-sisa air.
Tumbuhan perdu seperti selalu berusaha berkomunikasi dengan kita.
Mungkin kita bisa juga mencari cara belajar berkomunikasi dengan mereka melalui bahasa mereka, seperti yang pernah dilakukan Fajar Abadi pada performance “Kantung Doa” nya.
*Di karya ini, audiens diajak melepaskan karbondioksida melalui masker, kemudian sensor kelembaban akan memberikan respon untuk membuka katup air dan karbondioksida diatas dalam talud yang akan dialirkan ke perdu melalui rangkaian pipa.