Erik Pauhrizi dan Erika Ernawan
Selasar Sunaryo Art Space- JUDUL
Montage of Silence
- MEDIUM
Installation of Mirror, Stainless Steel, Metal and Performance
- DIMENSI
Mirror: 180 x 600 cm, stainless steel structure: 280 x 180 x 120 cm
- DATE
2017
- KONSEP KARYA
Merespon tema pada pameran re: emergence, karya kolaborasi kami berfokus pada ‘peminjaman kode’ dan proses berkarya “..Ning..” (2004) milik alm. Hendrawan. Selain itu, kami pun saling merespon proses berpikir dan berkarya di antara kami berdua. Sebuah karya instalasi mejadi pilihan kami sebagai jembatan eksekusi ide dan karya yang ingin kami respon milik alm. Sejarah panjang perkembangan seni Modern (Barat) di Bandung, membawa kami kepada sebuah titik untuk me-reka ulang cara melihat, memandang, dan memahami akan sebuah paham yang telah disodorkan secara berulang selama 4 tahun lamanya. Paham ini menghasilkan representasi akan seni Modern, dimana seniman menjadi pusat pengetahuan lewat karya yang dibuatnya. Pada karya Hendrawan, kami melihat beliau memindahkan pusat tsb dengan menyediakan ‘ruang sublim’ agar publik dapat memahami karyanya lewat pengalaman masing-masing dan tanpa disadari telah menjadi bagian dari karya tsb.
“..Ning..” (2004) merupakan karya yang sarat dengan unsur dialogis dan intertekstualitas dalam bentuk ‘mendengarkan’. Dengan mendengarkan, maka berbagai suara, bunyi, kata, ucapan, titah, petuah, informasi dapat diserap, untuk kemudian menemukan ruangannya di dalam karya. Mendengarkan (listening) di sini direpresentasikan lewat bermacam ikon lonceng, baik yang tradisional dan modern. Ikon lonceng tersebut digunakan oleh Hendrawan untuk menghasilkan makna konotatif tentang ‘pengakuan akan sang lain’ (the Others) di dalam karya: bagaimana di dalam karya tumpang-tindih, silang-menyilang berbagai ‘suara’ dari berbagai orang, jaman dan ruang… (catatan Yasraf A Piliang : Dunia Dialogisme Hendrawan : Melihat, Mendengar dan Menghadirkan, dalam buku Modern Miring; Shamanisme, Mistisisme dan Seni Rupa Kontemporer)
Instalasi kami akan terdiri dari 3 bagian, yaitu rangka melingkar sebagai respon dan representasi lonceng pada karya Hendrawan. Karya reflektif 2 dimensi berupa potongan cermin yang disusun di dinding dan diselingi beberapa teks sebagai respon Erika terhadap karya Erik. Dan terakhir adalah karya 2 dimensi yang akan dilengkapi dengan Happening pada saat pembukaan pameran menjadi respon Erik terhadap karya Erika.
“The sublime is to be found, for its part, in an ‘object without form’..” –Derrida, Parergon,1978
Karya ini menjadi dialog dan membuka ruang dialog antara kami bertiga juga publik untuk memaknai ulang seni definisi seni Modern lewat pengalaman dan perspektif lain.